PURWOKERTO, MyInfo.ID – Satu tahun berjalan pemerintahan Prabowo–Gibran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Abdul Mu’ti dinilai berhasil menunjukkan kinerja terbaik. Sejumlah kalangan, termasuk para rektor perguruan tinggi, memuji langkah-langkah strategis yang diambil sang menteri dalam mendorong pemerataan dan inovasi pendidikan nasional.
Penilaian tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Jebul Suroso, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sekaligus Sekretaris Jenderal Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
Menurut Prof. Jebul, “Kyai Menteri” Abdul Mu’ti dinilai mampu mentransformasi ruang-ruang pendidikan di era digital menjadi wadah adaptasi yang seimbang antara kemajuan teknologi, inovasi, dan penguatan karakter.
“Harapan guru dan masyarakat akan akses pendidikan untuk semua perlahan terwujud,” ujar Prof. Jebul dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).
Apresiasi terhadap kinerja Abdul Mu’ti juga diperkuat dengan hasil dua lembaga survei nasional, yakni IndoStrategi dan Strategic and Political Insight Network (SPIN).
Survei yang dilakukan pada awal September hingga 13 Oktober 2025 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Abdul Mu’ti mencapai 67,5 persen. Dalam survei tersebut, Mendikdasmen menempati peringkat pertama dalam penilaian publik terhadap keberhasilan para menteri dalam menjalankan program prioritas secara nyata dan komunikatif.
Temuan ini juga dirilis secara resmi melalui akun Instagram Kemendikdasmen RI, menegaskan posisi Abdul Mu’ti sebagai salah satu tokoh kunci yang berhasil mengimplementasikan visi pendidikan nasional secara efektif.
Selain penilaian publik, Forum Rektor PTMA turut memberikan penghargaan “Tokoh Peduli Pendidikan” kepada Prof. Dr. Abdul Mu’ti.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas sejumlah capaian penting, seperti kebijakan revitalisasi pendidikan swasta yang telah mencapai lebih dari 30 persen, serta program percepatan peningkatan kualitas pendidikan yang melibatkan berbagai sektor secara berkeadilan.
