“Perempuan yang berdaya akan membawa keluarga dan masyarakat menjadi lebih tangguh,” jelas Meutya, merujuk pada tantangan era digital yang terus berkembang.
Sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ini, program Sisternet menyediakan modul-modul pembelajaran digital, termasuk edukasi mengenai pencegahan kekerasan di dunia maya dan forum komunitas yang mendukung kolaborasi antarperempuan.
Untuk mendukung proses pembelajaran yang efisien, Kemkomdigi juga akan menghadirkan platform Learning Management System (LMS) sebagai pusat akses materi edukatif secara terintegrasi.
“Dalam waktu dekat seluruh akses modul dan aktivitas telah terintegrasi penuh dengan LMS Komdigi,” ungkap Meutya.
Program Sisternet tak sekadar pelatihan biasa. Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk mencetak 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Salah satu fokus utamanya adalah menyasar kelompok rentan, khususnya perempuan, agar mereka tidak tertinggal dalam transformasi digital nasional.
Kolaborasi ini juga menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mengarusutamakan isu gender di seluruh lini pembangunan, termasuk dalam ekosistem digital.
Sisternet merupakan buah kerja sama antara XLSmart Telecom Sejahtera Tbk dan berbagai kementerian/lembaga, sebagai langkah strategis mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui teknologi.
