Health  

Balita Asal Sukabumi Meninggal Usai 9 Hari Dirawat, Dokter Tegaskan Bukan Karena Cacing

Balita Asal Sukabumi Meninggal Usai 9 Hari Dirawat, Dokter Tegaskan Bukan Karena Cacing. Foto: Ilustrasi/Freepik

Selama masa perawatan, tim medis menemukan cacing gelang dewasa di tubuh pasien. Hasil pemeriksaan radiologi toraks mengungkap adanya TBC paru aktif dan pneumonia, sementara radiologi abdomen memperlihatkan cacing dalam jumlah banyak meski tanpa tanda sumbatan.

Pemeriksaan CT scan kepala juga menunjukkan adanya meningitis TBC. Penanganan medis dilakukan menyeluruh, mulai dari terapi anti-TB, pemberian antibiotik, koreksi elektrolit, obat untuk menjaga tekanan darah dan denyut jantung, hingga pemberian obat cacing albendazole.

“Setelah terapi albendazole, pasien mengeluarkan cacing dalam jumlah banyak melalui buang air besar selama beberapa hari,” jelas dr. Sianne.

Namun upaya medis tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa pasien. Pada hari kesembilan perawatan, tepat pukul 14.24 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Menurut dr. Sianne, diagnosis kematian langsung adalah sepsis, dengan penyebab antara lain malnutrisi berat kwashiorkor dan stunting, serta penyebab dasar berupa meningitis TBC stadium 3.

Menanggapi kabar yang beredar di media mengenai jumlah cacing yang keluar dari tubuh pasien mencapai 1 kilogram, dr. Sianne meluruskan informasi tersebut.

“Kami tidak melakukan penimbangan karena keluarnya cacing berlangsung bertahap selama beberapa hari,” tegasnya.

Kasus ini menjadi pengingat betapa seriusnya dampak TBC yang tidak tertangani dan diperburuk oleh malnutrisi serta infeksi parasit. Para ahli mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga sanitasi lingkungan, memastikan asupan gizi seimbang bagi anak, serta melakukan deteksi dini penyakit menular seperti TBC dan infeksi cacing.

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow