JAKARTA, MyInfo.ID – Bahasa Indonesia mencatat tonggak sejarah baru di dunia internasional. Untuk pertama kalinya, bahasa nasional ini resmi digunakan dalam Sidang Umum UNESCO ke-43 yang berlangsung di Samarkand, Uzbekistan, pada Selasa (4/11) lalu. Momen bersejarah tersebut menjadi simbol keberhasilan diplomasi kebahasaan Indonesia yang telah melalui proses panjang sejak 2022, sekaligus menegaskan posisi strategis bahasa Indonesia di kancah global.
Dikutip dari keterangan pers Kemendikdasmen, Jumat (7/11/2025), langkah menuju pengakuan ini bermula pada November 2022, saat muncul gagasan untuk mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Ide tersebut muncul dari hasil diskusi antara Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris. Gagasan ini berangkat dari semangat UNESCO dalam menjunjung keberagaman bahasa serta adanya peluang bagi negara anggota untuk mengusulkan bahasa nasionalnya sebagai bahasa resmi sidang. Dari sinilah upaya diplomasi kebahasaan Indonesia mulai terbentuk.
Memasuki awal tahun 2023, pembahasan intensif dilakukan bersama Kementerian Luar Negeri. Berbagai pertemuan diadakan untuk menyusun strategi dan proposal resmi pengajuan. Puncaknya, pada 29 Maret 2023, Indonesia secara resmi mengirimkan proposal nominasi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO melalui Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (OINB) Kemlu RI.
Proposal tersebut diterima dan dibahas dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada Mei 2023, yang kemudian menyetujui pengagendaan usulan ini dalam Sidang Umum ke-42. Tak lama kemudian, pada 8 November 2023, Delegasi Indonesia mempresentasikan usulan tersebut di hadapan Legal Committee UNESCO di Kantor Pusat UNESCO, Paris.
Akhirnya, pada 20 November 2023, sejarah tercipta. Sidang Pleno UNESCO secara resmi menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Sidang Umum UNESCO. Dengan keputusan itu, bahasa Indonesia kini sejajar dengan sembilan bahasa resmi lainnya: Arab, Mandarin, Inggris, Prancis, Hindi, Italia, Portugis, Rusia, dan Spanyol.
Bahasa Indonesia, Jembatan Pengetahuan Antarbangsa
Dalam Sidang Umum UNESCO ke-43 di Samarkand, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjadi tokoh penting yang menandai penggunaan perdana bahasa Indonesia di forum tersebut. Dalam pernyataannya, Menteri Mu’ti menegaskan peran bahasa Indonesia sebagai simbol pemersatu bangsa sekaligus jembatan global untuk berbagi pengetahuan.













