JAKARTA, MyInfo.ID – Menyambut peringatan HUT RI ke-80 yang jatuh pada 17 Agustus 2025, sebuah momen khidmat penuh makna digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta. Kegiatan doa kebangsaan lintas agama ini berlangsung pada Jumat (01/08) malam dan menjadi simbol kuat dari harmoni dalam keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Acara tersebut menghadirkan perwakilan tokoh dari enam agama resmi di Indonesia yang bersama-sama memanjatkan doa untuk persatuan, kedamaian, dan masa depan Tanah Air. Dalam suasana sakral, para tokoh agama menyampaikan harapan serta refleksi atas perjalanan panjang bangsa sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan cerminan dari tekad seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Mari kita mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus oleh tokoh-tokoh masyarakat kita, tokoh lintas agama pada malam ini sebagai satu bukti bahwa kita semuanya ini punya tekad yang sama untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini,” ucap Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kesempatan tersebut.
Tokoh agama Katolik, Romo Fransiskus Yance Sengga, menilai bahwa doa kebangsaan tahun ini memberikan ketenangan batin sekaligus mempertegas keindahan dari keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Mari kita saling mengasihi sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat di tengah dunia dan juga kita semua yang ada di dalamnya boleh berjalan bersama pimpinan kita untuk mewujudkan cita-cita proklamator kita Bung Karno dan Bung Hatta,” ujar Romo Yance.
Dari perwakilan agama Hindu, I Gusti Made Sunartha, menyoroti bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Ia mengajak semua elemen bangsa untuk menjaga keselarasan, baik dengan sesama, alam, Tuhan, maupun para pemimpin.
“Penghayatan Ketuhanan Yang Maha Esa Indonesia diwujudkan pada hari ini dengan adanya enam agama yang melakukan doa bersama, doa lintas kebangsaan ini sebagai wujud bahwa kemerdekaan ini tidak terlepas dari perjuangan para tokoh-tokoh agama di zaman dahulu,” ujarnya.













