Ia menambahkan bahwa peserta yang terpilih nantinya akan dimasukkan dalam katalog promosi resmi Kemenpar yang akan dipasarkan oleh Deputi Pemasaran melalui berbagai kegiatan nasional maupun internasional.
WISH juga dirancang sebagai hub kolaboratif antara pelaku usaha, pemerintah, lembaga pembiayaan, dan komunitas untuk menciptakan inovasi baru yang relevan dengan perkembangan tren wisata. Hanifah menyampaikan, setelah program selesai, akan dilakukan proses monitoring dan evaluasi (monev) guna mengukur dampak pertumbuhan usaha dan peluang kerja sama investasi lanjutan.
“Kita akan lihat apakah setelah program ini, usaha mereka berkembang sesuai rencana. Investor mungkin akan membuat kesepakatan dalam beberapa bulan ke depan, dan itu tetap kami pantau,” ujarnya.
Dalam peluncuran WISH 2025, turut digelar sesi business talk yang membahas tantangan dan peluang industri pariwisata Indonesia, serta strategi membangun bisnis inovatif di era digital. Sejumlah pembicara hadir sebagai narasumber, antara lain:
- Charlie Hartono (Direktur AVPN Indonesia)
- Nur Hasan (Manager Social Impact, Mastercard Center for Inclusive Growth)
- Syarif Hidayatullah (Public Policy and Government Relations Manager, Southeast Asia, Traveloka)
- Rieke Caroline (CEO & Founder Kontrak Hukum)
- Mochamad Nalendra (CEO & Founder Wise Steps Consulting)
- Yoris Sebastian Nisiho (Co-Founder & Chief Creative Officer OMG Creative Consulting)
Acara ini turut dihadiri oleh pejabat eselon I dan II Kemenpar, pimpinan asosiasi, kepala dinas pariwisata provinsi dan kabupaten/kota, serta tamu undangan dari berbagai sektor terkait.
Bagi pelaku usaha yang ingin mendaftar atau mencari informasi lebih lanjut, dapat langsung mengunjungi situs resmi program di indonesia.travel/wish.
