Wamen Ekraf Apresiasi Batik Oey Soe Tjoen: Warisan Budaya Bernilai Seni Tinggi yang Mendunia

Kemenekraf Apresiasi Batik Oey Soe Tjoen
Kemenekraf Apresiasi Batik Oey Soe Tjoen: Warisan Budaya Bernilai Seni Tinggi yang Mendunia. Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf

JAKARTA, MyInfo.ID – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) memberikan penghargaan tinggi terhadap Batik Oey Soe Tjoen (OST), salah satu batik tulis halus tertua di Indonesia yang memiliki nilai seni dan sejarah tinggi. Koleksi batik legendaris ini dikenal luas hingga ke mancanegara dan menjadi incaran kolektor batik dari seluruh dunia.

Dalam pembukaan Pameran Karya 3 Generasi Selama 100 Tahun di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Jumat, (25/7), Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mendorong generasi muda untuk turut serta menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa melalui batik.

“Ini jadi suatu momen yang luar biasa bahwa ekonomi kreatif dan budaya itu saling berkaitan. Kami selalu menanamkan cultural diplomacy supaya semua orang mengenal bahwa batik berasal dari Indonesia dan setiap motif punya cerita yang begitu khas,” ujar Irene dikutip Sabtu, (26/7/2025).

100 Tahun Batik OST, Jejak Sejarah dalam Sebuah Kain

Wamen Ekraf Hadiri Pameran Karya 3 Generasi Batik Oey Soe Tjoen, Harap Batik Jaga Keteguhan Hati Demi Rawat Warisan Seni. Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf

Didirikan pada tahun 1925 di Kedungweni, Pekalongan, Batik Oey Soe Tjoen tidak hanya dikenal karena keindahan motifnya, tetapi juga karena kemampuannya merekam sejarah Indonesia melalui pengaruh berbagai budaya dari Jawa, Tionghoa peranakan, Eropa, hingga Arab dan Asia lainnya.

Pameran ini menampilkan 90 lembar kain batik tulis, hasil karya lintas generasi yang menggambarkan perjalanan budaya dan sejarah panjang selama satu abad.

“Batik bukan hanya sebuah kain, tapi suatu perjalanan sejarah. Kita bisa melihat seperti apa evolution dari berbagai budaya yang terpengaruh dalam suatu kain batik. Let’s remember this moment as something that’s sacred. Mari, kita sebarkan batik dari Indonesia ke seluruh dunia lewat diplomasi batik,” tutur Irene.

Exit mobile version