3. Rusaknya Harga Diri
Seseorang yang terus-menerus direndahkan dalam hubungan akan mengalami penurunan harga diri secara signifikan. Kritik yang bersifat menjatuhkan, dibanding membangun, dapat membuat Anda meragukan kemampuan diri dan kehilangan rasa percaya.
Jika Anda merasa hubungan tersebut membuat Anda tidak lagi produktif atau tidak percaya diri, penting untuk mengevaluasi apakah hubungan itu masih layak dipertahankan.
4. Kehilangan Jati Diri
Dalam hubungan yang sehat, Anda tetap bisa menjadi diri sendiri. Namun, pada hubungan toxic, Anda bisa kehilangan identitas karena terus-menerus mengalah atau berusaha memenuhi ekspektasi pasangan yang tidak realistis.
Lama-kelamaan, Anda mungkin mulai mengabaikan kebutuhan pribadi, membenarkan perilaku buruk pasangan, atau mengubah diri hanya demi mendapat pengakuan. Ini bisa menjadi tanda bahwa Anda telah kehilangan arah dan jati diri dalam hubungan.
5. Semakin Parah Seiring Waktu
Toxic relationship tidak membaik dengan sendirinya. Justru, jika dibiarkan, hubungan seperti ini bisa semakin memburuk. Pasangan yang manipulatif bisa semakin dominan dan membuat Anda merasa tidak cukup baik dalam segala hal.
Lama kelamaan, kritik yang awalnya terdengar seperti saran akan berubah menjadi cara mempermalukan dan merendahkan. Situasi ini dapat membuat Anda merasa terkekang dan tidak berdaya dalam mengembangkan diri.
Menjalani hubungan yang tidak sehat bisa berdampak luas, mulai dari penurunan kepercayaan diri hingga gangguan pada kesehatan mental. Jika Anda mulai merasakan tanda-tanda di atas, penting untuk tidak mengabaikannya. Cobalah berbicara dengan orang terpercaya atau mencari bantuan profesional.
Hubungan yang sehat seharusnya menjadi tempat bertumbuh bersama, bukan justru menjadi beban yang merusak diri. Ingat, Anda berhak berada dalam hubungan yang saling mendukung, menghargai, dan memperkuat satu sama lain.