Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Shalat gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat dengan tata cara khusus yang berbeda dari shalat sunnah lainnya. Umat Islam bisa melaksanakannya secara berjamaah atau sendirian.
Dalam Islam, shalat gerhana bulan atau shalat khusuf memiliki keistimewaan tersendiri. Berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Sebab, bacaan Surat Al-Fatihah dan ruku pada shalat gerhana ini dilakukan dua kali di setiap rakaatnya. Hal ini menjadi ciri khas yang membedakannya.
Selepas rukuk pertama, jamaah kembali berdiri untuk membaca Surat Al-Fatihah serta surat lainnya, kemudian kembali rukuk sebelum melanjutkan ke i’tidal. Shalat ini bisa dilaksanakan secara berjamaah dengan bacaan jahar (lantang) maupun dilakukan sendirian (munfarid).
Urutan Lengkap Shalat Sunnah Gerhana Bulan
Berikut adalah tata cara shalat sunnah gerhana bulan yang tertib sebagaimana dianjurkan ulama:
- Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram sebagaimana di atas.
- Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
- Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu atau surat pendek dibaca dengan jahar (lantang).
- Rukuk dengan membaca tasbih dengan durasi sebaiknya selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
- I’tidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah kembali. Setelah itu dianjurkan baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
- Rukuk dengan membaca tasbih dianjurkan selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
- Itidal. Baca doa i’tidal.
- Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa, sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
- Salam.
- Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, taubat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.
Waktu Shalat Gerhana Bulan Total 7 September 2025
Fenomena Gerhana Bulan Total kali ini akan berlangsung cukup lama, yakni sekitar 3 jam 29 menit 24 detik. Berikut rincian fase-fasenya dalam Waktu Indonesia Barat (WIB):
- Awal fase sebagian (awal gerhana): 7 September 2025 pukul 23:27:01 WIB
- Awal fase total: 8 September 2025 pukul 00:30:40 WIB
- Puncak gerhana: 8 September 2025 pukul 01:11:43 WIB
- Akhir fase total: 8 September 2025 pukul 01:52:46 WIB
- Akhir fase sebagian (akhir gerhana): 8 September 2025 pukul 02:56:25 WIB
Selain menjadi momen astronomis, Gerhana Bulan Total 7 September 2025 juga mengandung pesan spiritual. Umat Islam diimbau tidak hanya mengagumi keindahan fenomena langit ini, tetapi juga memperbanyak doa, zikir, serta melaksanakan shalat gerhana bulan sesuai tuntunan syariat.
Shalat ini merupakan bentuk ketaatan dan pengingat bahwa segala sesuatu di alam semesta adalah ciptaan Allah.













