Untuk mengatasinya, desain konstruksi hybrid yang kompleks dan canggih akan diterapkan:
- Ruas At-Grade: Sebagian besar Jalan Tol, sekitar 175.27 km, akan dibangun di atas permukaan tanah pada area yang relatif datar.
- Ruas Elevated (Layang): Sepanjang 22.26 km, Tol Getaci akan dibangun sebagai tol layang untuk melintasi lembah, sungai, dan kawasan padat penduduk.
- Terowongan (Tunnel): Kemungkinan pembangunan terowongan kembar, mencontoh kesuksesan Tol Cisumdawu, juga sedang dikaji untuk menembus bukit dan pegunungan yang tidak memungkinkan untuk dibelah.
Desain ini membuktikan komitmen pemerintah untuk mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan, meski berimbas pada biaya konstruksi yang lebih tinggi.
Tahapan Pembangunan dan Koneksi Masa Depan
Pembangunan Tol Terpanjang Indonesia ini akan dilaksanakan secara bertahap. Fase pertama akan memprioritaskan penyelesaian segmen Gedebage menuju Tasikmalaya, sebelum kemudian dilanjutkan dengan fase kedua menuju Cilacap.
Yang lebih menarik, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dirancang untuk terhubung secara bertahap dengan jaringan tol menuju Yogyakarta, memperkuat integrasi ekonomi regional di Pulau Jawa.
Lebih dari sekadar proyek Jalan Tol, Tol Getaci merupakan simbol kemajuan infrastruktur Indonesia. Keberadaan Tol Terpanjang ini kelak tidak hanya mempersingkat jarak, tetapi juga menjadi bukti nyata kemampuan bangsa dalam menghadapi tantangan geoteknik paling kompleks dengan solusi rekayasa modern, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis konektivitas yang efisien dan berkelanjutan.













