Menurutnya, pendekatan multipolar lebih menjanjikan bagi dunia yang stabil dan berkeadilan, dibandingkan dominasi tunggal satu negara atau blok kekuasaan tertentu.
Presiden Prabowo juga menyinggung tantangan besar yang kini dihadapi dunia, seperti perubahan iklim dan dampak negatif industrialisasi. Ia menekankan bahwa persoalan-persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan kerja sama erat antarnegara, khususnya dari kekuatan utama dunia.
“Karena dunia, planet ini, semakin kecil. Segala sesuatu kini saling terhubung. Perubahan iklim adalah kenyataan hidup. Dampak lingkungan dari industrialisasi juga merupakan kenyataan. Maka dari itu, ketika planet ini semakin mengecil, kita membutuhkan kekuatan besar yang berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas. Dan kami menganggap Eropa sangat penting dalam hal ini,” tegasnya.
Pernyataan Presiden Prabowo menjadi penegasan komitmen Indonesia dalam membangun hubungan internasional yang inklusif dan setara. Dengan menjadikan Uni Eropa sebagai salah satu mitra strategis dalam menjaga tatanan dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan.