Tak hanya itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI juga mendapat apresiasi atas upayanya mendorong akuntabilitas tata kelola keuangan negara. Presiden mencatat, 97,7 persen kementerian dan lembaga berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun anggaran 2024.
“Mengawal program prioritas nasional, meningkatkan efektivitas belanja APBN, serta menyelamatkan puluhan triliun rupiah uang dan aset negara,” ucapnya.
Dalam bidang peradilan, Mahkamah Konstitusi (MK) dipuji karena mampu menangani ratusan perkara, termasuk perselisihan hasil pemilu, dengan persidangan yang efektif dan tepat waktu. Mahkamah Agung (MA) juga diapresiasi atas reformasi peradilan, pengembangan sistem e-court, serta peningkatan signifikan dalam penyelesaian sengketa perdata dan mediasi.
Presiden turut menyoroti peran Komisi Yudisial (KY) dalam menjaga integritas hakim. Selama 2024 hingga Juli 2025, KY telah menyeleksi 9 calon hakim agung dan 3 calon hakim adhoc di MA, menerima 3.752 laporan masyarakat, dan mengusulkan sanksi terhadap 116 hakim.
Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih kepada sejumlah lembaga negara lainnya seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ombudsman RI, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), serta lembaga nasional lainnya.
“Saya memberi apresiasi kepada lembaga-lembaga negara atas kinerja mereka dalam menjalankan roda negara,” tutur Presiden Prabowo.













