Prabowo menegaskan bahwa kebebasan berpendapat bukan berarti bebas melakukan tindakan di luar hukum. Ia menyebut pemerintah tidak akan tinggal diam apabila aksi massa berubah menjadi perusakan atau mengancam keselamatan masyarakat.
“Kami menghormati kebebasan berpendapat, penyampaian aspirasi bisa dilakukan secara damai. Namun jika dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat anarkis, merusak atau membakar fasilitas umum, sampai adanya korban jiwa, mengancam dan menjarah rumah-rumah maupun instansi publik, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan negara wajib hadir untuk melindungi rakyatnya,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden memberi perintah langsung kepada aparat TNI dan Polri untuk bersikap tegas terhadap setiap tindakan anarkis yang merugikan masyarakat.
“Kepada pihak kepolisian dan TNI saya perintahkan untuk mengambil tindakan yang setegas-tegasnya terhadap segala macam bentuk perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu maupun sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku,” kata Prabowo.
Ia juga menekankan bahwa aparat bertugas melindungi masyarakat sekaligus menjaga fasilitas publik yang dibangun dari uang rakyat.
Meski demikian, Presiden kembali menegaskan bahwa aspirasi masyarakat yang disampaikan secara damai akan tetap dihormati dan ditindaklanjuti oleh pemerintah.
“Sekali lagi, aspirasi murni yang ingin disampaikan harus dihormati. Hak untuk berkumpul secara damai harus dihormati dan dilindungi. Namun kita tidak dapat pungkiri bahwa sudah mulai kelihatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum bahkan melawan hukum, bahkan ada yang mengarah kepada makar dan terorisme,” ucapnya.
Untuk menampung aspirasi publik, Presiden juga berencana meminta pimpinan DPR mengundang tokoh masyarakat, mahasiswa, dan berbagai kelompok untuk berdialog secara langsung.
Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan agar seluruh masyarakat tetap tenang, percaya pada pemerintah, dan tidak terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan nasional. Indonesia di ambang kebangkitan, jangan sampai kita terus diadu domba. Sampaikan suara aspirasi dengan baik dan damai tanpa merusak, tanpa kekerasan, kerusuhan, dan tanpa penjarahan,” seru Presiden.
Ia juga mengingatkan agar bangsa Indonesia waspada terhadap kemungkinan adanya campur tangan pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia maju.
“Kita waspada terhadap campur tangan kelompok-kelompok yang tidak ingin Indonesia sejahtera dan bangkit. Mari bersama-sama kita perbaiki semua kekurangan yang ada pada pemerintahan dan negara kita,” pungkasnya.













