JAKARTA, MyInfo.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keberhasilan program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat bergantung pada peran guru serta penguatan soft skill peserta didik. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah Revitalisasi SMK Tahap 8 di Jakarta, Senin (1/9).
Menurut Mu’ti, modernisasi sarana pendidikan memang penting, namun bukan menjadi satu-satunya faktor penentu. Peran guru, kata dia, justru menjadi pusat dari keberhasilan revitalisasi.
“Peralatan canggih hanya akan menjadi pendukung jika guru tidak hadir sebagai pendidik yang profesional, kompeten, dan bermoral. Guru SMK harus menjadi fasilitator sekaligus pembimbing, bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi juga agen peradaban yang mentransfer nilai, akhlak, dan karakter,” tegas Mu’ti dalam keterangannya dikutip Selasa (2/9/2025).
Mu’ti menambahkan, pendidikan vokasi tidak boleh hanya berfokus pada keterampilan teknis. Soft skill seperti etos kerja, kemandirian, kewirausahaan, hingga kemampuan beradaptasi di era digital menjadi bekal penting untuk melahirkan lulusan SMK yang berdaya saing.
“Revitalisasi SMK adalah ikhtiar bersama untuk mengubah stigma negatif dan menjadikan SMK sebagai pusat lahirnya generasi mandiri, kreatif, dan berdaya saing global,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa SMK harus mampu mencetak tidak hanya pencari kerja (job seeker), tetapi juga pencipta lapangan kerja (job creator).