Kisah Tiga Sahabat Nabi SAW yang Disiksa Kejam Demi Mempertahankan Iman

Tiga Kisah Sahabat Nabi SAW
Tiga Kisah Sahabat Nabi SAW. Foto: Freepik

Namun, dalam kondisi itu, Bilal justru mengumandangkan kalimat, “Ahad, Ahad,”—yang berarti “Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa”

Keteguhan Bilal menarik simpati Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia kemudian membeli dan memerdekakan Bilal dari penyiksaan tersebut. (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyizis Shahabah, Jilid I, hlm. 456)

2. Abdullah bin Hudzafah: Tawaran Kekuasaan Tak Menggoyahkan Keyakinan

Sahabat Nabi SAW selanjutnya adalah Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adiy, atau dikenal sebagai Abu Hudzafah As-Sahmi. Ia termasuk golongan awal yang masuk Islam dan turut berhijrah ke Habasyah serta berdakwah ke Persia. Kisah heroiknya terjadi ketika ia menjadi tawanan dalam ekspedisi ke wilayah Romawi. (Adz-Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala, [Beirut: Muassasah Ar-Risalah, 1985], jilid II, halaman 11).

Saat bertemu langsung dengan Raja Romawi, ia ditawari kekuasaan dan kekayaan asal mau berpindah agama. “Apakah kelompok ini pengikut Muhammad?” Ia lalu menawarkan, “Maukah engkau menjadi Nasrani? Jika ya, aku akan berikan setengah kerajaanku.” ujar sang raja.

Namun Abdullah menjawab tegas, “Meski kau berikan seluruh kekayaanmu dan semua kerajaan di tanah Arab, aku tak akan pernah meninggalkan agama Muhammad, bahkan sekadar terlintas di pikiranku.”

Raja yang murka menyiksanya dengan menyalib dan memanah tubuhnya, lalu menyiram tubuhnya dengan air mendidih. Namun Abdullah tetap tidak goyah. (Adz-Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala, Jilid II, hlm. 14).