Bagi Aldo, bergabung dengan Paskibra tidak hanya melatih fisik dan mental, tetapi juga membuka kesempatan untuk membangun persaudaraan dengan rekan-rekan dari berbagai provinsi. “Kami bisa saling mengenal meskipun berbeda daerah. Itu pembelajaran terbaik bagi saya,” tambahnya.
Dari pengalaman tersebut, Queensy dan Aldo bersepakat bahwa kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan simbolis, tetapi juga diisi dengan kegiatan yang positif.
“Generasi muda bisa mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan yang bukan hanya seru, tapi juga bermakna dan berdampak positif. Misalnya ikut lomba rakyat,” tutur Queensy.
Kisah keduanya menjadi pengingat bahwa semangat kemerdekaan bisa diwujudkan dengan berbagai cara, ada yang bergembira di lomba panjat pinang, ada pula yang berdiri tegak di tengah lapangan membawa Sang Merah Putih dengan penuh kebanggaan.
Upacara HUT ke-80 RI ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan pesan Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia.
“Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari ketergantungan. Kita bersatu demi Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya.
Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang kuat, unggul, dan berkarakter. “Manusia yang merdeka adalah mereka yang memiliki asa, cita-cita, dan kegigihan untuk meningkatkan kualitas diri dengan semangat belajar sepanjang hayat, teguh pendirian, menjaga identitas budaya, cinta alam, dan kasih sayang kepada umat manusia,” tambahnya.