Techno  

Kemendikdasmen Resmi Luncurkan Mata Pelajaran Koding dan AI, Dimulai dari Kelas 5 SD

Kemendikdasmen Resmi Luncurkan Mata Pelajaran Koding dan AI, Dimulai dari Kelas 5 SD
Kemendikdasmen Resmi Luncurkan Mata Pelajaran Koding dan AI, Dimulai dari Kelas 5 SD. Foto: Kemendikdasmen

JAKARTA, MyInfo.ID – Mulai semester ini, siswa Indonesia dari jenjang kelas 5 SD, SMP, hingga SMA akan mendapatkan kesempatan baru, mempelajari Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) sebagai mata pelajaran pilihan. Kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan menjawab tantangan era digital, selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa implementasi kurikulum baru ini didukung penuh oleh inisiatif UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru. “Kami menyampaikan terima kasih kepada UOB dan Ruang Guru atas dukungannya yang sangat bermakna dalam menyukseskan kebijakan ini. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun generasi Indonesia yang kuat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini,” ujar Mendikdasmen.

Mu’ti menekankan bahwa penguasaan keterampilan digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ia mengutip laporan World Economic Forum yang menempatkan Koding dan AI sebagai salah satu dari 10 keahlian paling krusial yang dibutuhkan dunia usaha pada 2030. Lebih dari sekadar mengoperasikan komputer, pembelajaran ini dirancang untuk melatih nalar analitis, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, dan pola pikir kritis.

“Koding bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang kemampuan logis, analitis, kritis, dan kreatif yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan kita,” tambah Menteri Mu’ti dalam acara “National Launch UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru” di Jakarta pada Rabu (20/8/2025).

Komitmen untuk memajukan literasi digital di Indonesia diwujudkan melalui kolaborasi strategis antara pemerintah dan swasta. Direktur Utama UOB Indonesia, Hendra Gunawan, menyoroti masih rendahnya skor literasi digital Indonesia yang berada di angka 43,34 persen berdasarkan indeks terbaru.

“Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan literasi digital secara berkelanjutan. Kami percaya pendidikan dan teknologi adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong aktivitas ekonomi,” ujar Hendra.

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow