Health  

Kasus Campak Meningkat, Kemenkes Soroti Turunnya Imunisasi

Kasus Campak Meningkat, Kemenkes Soroti Turunnya Imunisasi. Foto: Ilustrasi/Freepik

Untuk mengendalikan penyebaran, Kemenkes bersama WHO, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) serta Survei Cepat Komunitas (SCK).

Pada 15 Agustus 2025, advokasi lintas sektor juga dilakukan bersama Bupati Sumenep dan sejumlah lembaga, termasuk Dinas Pendidikan, Kemenag, Kominfo, Dinas Sosial, hingga organisasi masyarakat seperti MUI, PKK, Muslimat NU, Aisyiyah, Fatayat, serta Himpaudi.

Di hari yang sama, Kemenkes mengirimkan vaksin tambahan untuk program Outbreak Response Immunization (ORI) yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun. Program ORI ini berlangsung sejak 25 Agustus hingga akhir September 2025 di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep.

Untuk memperkuat penanganan di lapangan, tenaga Field Epidemiology Training Program (FETP) juga dikerahkan guna mendukung pengendalian KLB.

dr. Prima menegaskan bahwa upaya pencegahan hanya bisa berhasil bila cakupan imunisasi terus ditingkatkan.

“Kalau kita bisa menjaga cakupan imunisasi tetap di atas 95 persen, maka rantai penularan bisa diputus. Itu yang harus jadi komitmen bersama,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak takut imunisasi karena vaksin campak terbukti aman, bermutu, dan gratis. Orang tua diimbau untuk membawa anak ke posyandu atau puskesmas, baik untuk imunisasi rutin maupun tambahan saat situasi KLB.

“Masyarakat diimbau agar tidak menunda dan tidak takut imunisasi. Selain itu, warga diminta aktif mendukung pelaksanaan ORI dengan menginformasikan pentingnya imunisasi kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar,” tutur dr. Prima.

Selain itu, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, bercak merah, batuk, pilek, dan mata merah, segera periksakan ke fasilitas kesehatan. Pasien campak juga perlu mendapat vitamin A, pengobatan tepat, serta isolasi mandiri untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Tak kalah penting, masyarakat diimbau menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mengingat campak ditularkan melalui droplet, penggunaan masker saat berinteraksi dengan penderita sangat dianjurkan. Asupan gizi seimbang juga diperlukan untuk memperkuat daya tahan tubuh anak.

Dengan kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Kemenkes berharap KLB campak di Sumenep maupun daerah lain dapat segera terkendali, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap.

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow