Konektivitas antarkota yang semakin baik juga berdampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas perdagangan antarwilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu layanan dengan lonjakan pengguna tertinggi adalah LRT Jabodebek, yang mencatat 23.549.818 pelanggan atau naik 39,69 persen. Layanan ini telah memperkuat integrasi transportasi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, mempermudah mobilitas masyarakat metropolitan sekaligus mempercepat aktivitas ekonomi harian di pusat bisnis dan perumahan.
Sementara itu, KA Bandara juga mencatat pertumbuhan positif dengan 5.792.630 pelanggan, meningkat 24,11 persen. Layanan KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan KA Srilelawangsa di Medan menjadi pilihan favorit karena efisiensi waktu dan konektivitas langsung ke pusat kota. Moda ini turut memperkuat dukungan terhadap sektor pariwisata dan investasi regional.
Pertumbuhan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa. Layanan KA Makassar–Parepare di Sulawesi Selatan mencatat 256.961 pelanggan, naik 10,64 persen. Kehadiran layanan ini menjadi simbol kemajuan transportasi modern di kawasan timur Indonesia serta membuka peluang pemerataan pembangunan ekonomi berbasis rel.
Di Sumatera Selatan, LRT Palembang juga menunjukkan tren positif dengan 3.790.240 pelanggan, meningkat 7,44 persen. Moda ini menjadi penghubung penting antara pusat kota dan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, mendukung mobilitas pekerja dan kegiatan ekonomi masyarakat perkotaan.
Sektor pariwisata juga memberikan sumbangsih besar bagi pertumbuhan KAI Group. KAI Wisata mencatat peningkatan tertinggi sebesar 57,53 persen dengan total 191.865 pelanggan. Layanan unggulan seperti Kereta Panoramic, Kereta Wisata, dan Kereta Istimewa semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara karena menawarkan pengalaman perjalanan unik sekaligus mendorong ekonomi destinasi wisata di berbagai daerah.
Sementara itu, kereta cepat Whoosh yang dioperasikan oleh KCIC mencatat 5.100.000 pelanggan, tumbuh 6,3 persen. Kehadiran Whoosh mempercepat konektivitas Jakarta–Bandung, memangkas waktu tempuh secara signifikan, dan memberikan dampak ekonomi bagi dua kota besar tersebut.
Anne Purba menegaskan, peningkatan signifikan di berbagai lini layanan menunjukkan bahwa transportasi berbasis rel kini menjadi urat nadi pembangunan nasional.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa transportasi berbasis rel terus menjadi urat nadi pembangunan nasional. KAI Group akan terus berinovasi untuk menghadirkan layanan yang semakin terintegrasi, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat serta perekonomian Indonesia,” tutup Anne.













