Tiga Aspek Penting Putusan WTO
Mendag Busan menjelaskan bahwa ada tiga poin kunci yang menjadi dasar kemenangan Indonesia dalam sengketa DS618:
- Subsidi minyak kelapa sawit ditolak. Panel WTO menolak klaim UE yang menyebut Pemerintah Indonesia memerintahkan pelaku usaha menjual minyak kelapa sawit ke produsen biodiesel dengan harga murah.
- Pungutan ekspor bukan subsidi. Panel menilai kebijakan bea keluar dan pungutan ekspor yang diterapkan Indonesia tidak bisa dikategorikan sebagai bentuk subsidi.
- Tidak ada kerugian nyata bagi Eropa. Panel WTO menegaskan bahwa Komisi UE gagal membuktikan adanya kerugian material yang dialami produsen biodiesel Eropa akibat ekspor dari Indonesia. UE bahkan dianggap mengabaikan faktor lain yang turut memengaruhi dinamika pasar biodiesel di kawasan tersebut.
“Dengan demikian, Panel WTO menilai bahwa bea masuk imbalan yang diberlakukan UE terhadap produk biodiesel Indonesia tidak didasarkan pada bukti yang objektif,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan juga menegaskan kemenangan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan para pakar hukum internasional.
“Kemenangan ini juga merupakan bukti bahwa WTO masih relevan sebagai forum penyelesaian sengketa perdagangan. Pemerintah Indonesia mengharapkan penguatan Badan Penyelesaian Sengketa WTO dan meminta seluruh Anggota WTO berpegang pada sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan (rule-based) di tengah ketidakpastian global,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Isy Karim, menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong agar putusan WTO benar-benar dijalankan oleh Uni Eropa.
“Kami berharap UE dapat menghormati putusan WTO dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan kebijakannya, sehingga Indonesia dapat memulihkan kinerja ekspor produk biodiesel ke UE,” ujar Isy.
Ia menambahkan, Kemendag akan memanfaatkan seluruh instrumen diplomasi dan hukum yang tersedia untuk memastikan kepentingan Indonesia terjaga.
”Kami berkomitmen untuk terus mendukung industri biodiesel nasional dan memastikan akses pasar yang adil bagi produk-produk Indonesia di tingkat global,” pungkas Isy.













