“Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga minyak mentah bulan Juni 2025 adalah penurunan nilai tukar dolar AS di bulan Juni yang mendorong investor global untuk masuk ke komoditas minyak dan berdampak pada peningkatan permintaan,” jelas Tri.
Kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk menurunkan tarif impor secara signifikan selama periode 14 Mei hingga 14 Agustus 2025 juga memberikan sentimen positif di pasar energi global.
Di kawasan Asia Pasifik, lonjakan harga minyak juga diperkuat oleh peningkatan permintaan dari China dan India, serta langkah Saudi Aramco yang menaikkan Official Selling Price (OSP) untuk ekspor ke Asia, seiring dengan marjin kilang regional yang menguat.
Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama dunia pada Juni 2025 dibandingkan bulan sebelumnya:
- Dated Brent naik USD7,24/barel → dari USD64,22 ke USD71,46
- WTI (Nymex) naik USD6,39/barel → dari USD60,94 ke USD67,33
- Brent (ICE) naik USD5,79/barel → dari USD64,01 ke USD69,80
- Basket OPEC naik USD6,18/barel → dari USD63,62 ke USD69,80
- ICP Indonesia naik USD6,58/barel → dari USD62,75 ke USD69,33