Health  

Pemerintah Percepat Pemenuhan Dokter Spesialis Lewat Sistem Kesehatan Akademik

Ilustrasi Dokter Spesialis. Foto: Pixabay

BANDA ACEH, MyInfo.ID – Indonesia tengah memasuki transformasi besar dalam sektor kesehatan sesuai dengan arah pembangunan Asta Cita. Salah satu fokus utama adalah memastikan ketersediaan tenaga medis, terutama dokter spesialis dan subspesialis, agar layanan kesehatan bisa merata hingga ke daerah terpencil.

Pada 22 Juli 2025, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan program akselerasi untuk mempercepat pemenuhan serta distribusi dokter spesialis dan subspesialis melalui model Sistem Kesehatan Akademik (SKA).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI yang menekankan pemenuhan tenaga medis sebagai salah satu quick wins pembangunan nasional. Implementasinya dilakukan dengan pembukaan 148 program studi baru dokter spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia mulai 2025.

Sebagai tindak lanjut, Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah forum kolaborasi SKA Wilayah I pada Jumat (5/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Dirjen Dikti Khairul Munadi, Rektor USK Marwan, Wali Kota Banda Aceh, para pimpinan fakultas kedokteran, serta perwakilan rumah sakit pendidikan utama seperti RSUD Dr. Zainoel Abidin dan RSUD Meuraxa.

Dalam sambutannya, Khairul Munadi menegaskan komitmen pemerintah. “Presiden RI menekankan pentingnya ketersediaan dokter spesialis dan subspesialis sebagai bagian dari pembangunan nasional. Sistem Kesehatan Akademik hadir sebagai model kemitraan strategis untuk memperkuat kemandirian wilayah dalam pemenuhan tenaga medis melalui ekosistem yang saling mendukung,” kata Khairul dalam keterangannya dikutip Sabtu (6/9/2025).

Ia menjelaskan, akselerasi ini dijalankan melalui tiga strategi utama yakni pembukaan prodi baru dan peningkatan kuota mahasiswa, penempatan residen senior di rumah sakit prioritas, dan penguatan kemitraan lintas kementerian/lembaga pusat dan daerah.

“Harapan kami adalah terwujudnya pendidikan medis yang unggul, bermartabat, dan memberi dampak luas,” tambahnya.

Safrizal Rahman, Dekan FK USK, menuturkan bahwa fakultas kedokteran yang berdiri sejak 1982 ini kini memiliki 27 program studi, termasuk 19 prodi spesialis dan 1 subspesialis.

Sebagai bentuk dukungan, FK USK berencana membuka enam prodi baru, yakni tiga spesialis (bedah saraf, kesehatan mata, bedah anak) serta tiga subspesialis (bedah digestif, jantung dan pembuluh darah, serta obstetri dan ginekologi).

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow