Kemensos Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Kampung Berdaya di Banyumas

Kemensos Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Kampung Berdaya di Banyumas. Foto: Dok Kemensos

Keberhasilan Kampung Berdaya tidak terlepas dari keterlibatan pihak swasta. Program ini berjalan bersama RPM di bawah PT Out Of Asia, perusahaan ekspor kerajinan tangan.

Skemanya sederhana, yakni bahan baku disuplai oleh perusahaan, lalu dikerjakan oleh ibu-ibu KPM di desa, kemudian hasilnya dibeli kembali oleh perusahaan untuk diekspor.

“Mereka menyuplai bahan-bahannya, kemudian diproduksi oleh ibu-ibu yang ada di sini. Hasil produksinya kemudian dibeli, ya, dan diekspor ke Amerika,” terang Agus Jabo.

Produk ramah lingkungan ini terbukti diminati mancanegara, terutama Amerika Serikat.

“Dan ini kenapa negara-negara (seperti) Amerika suka dengan tempat sampah seperti ini, karena ini ramah lingkungan,” tambahnya.

Kemensos berharap Kampung Berdaya Kalisalak menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia. Program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait target penurunan angka kemiskinan.

“Sehingga perintah Pak Presiden di tahun 2026, kemiskinan ekstrem harus nol. Di tahun 2029, kemiskinan itu harus turun menjadi di bawah 5 persen. Dengan program-program pemberdayaan seperti ini bisa terwujud ya,” pungkas Agus Jabo.

Salah satu penerima manfaat, Eni Kurniawati, warga RT 01/RW 07 Desa Kalisalak, mengaku merasakan perubahan nyata sejak mengikuti program ini pada Maret 2025.

Kini, setiap hari ia mampu membuat 2 hingga 3 keranjang sampah, sehingga mendapat tambahan penghasilan sekitar Rp36.000 per hari.

“Alhamdulillah, menambah penghasilan saya, dari yang tadinya minim, sekarang agak meningkat untuk kehidupan sehari-hari,” kata Eni.

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow