“Di kampus mungkin belum sampai ke tataran praktis coding dan teknis lainnya. Program ini menjadi solusi melalui pelatihan. Kami berharap para alumni nanti saling terhubung sehingga proses peningkatan kompetensi tidak hanya terjadi di ruang kuliah, tetapi juga melalui experiential learning,” ungkapnya.
Selain sesi pembukaan, peserta juga mendapatkan penjelasan teknis dari Indratama Pangasian Manalu, Curriculum Developer Dicoding sekaligus pemateri IDCamp di Unsoed. Ia memaparkan bahwa IDCamp menyediakan dua jalur pembelajaran utama, yakni AI Engineer dan AI Enabler.
Keduanya dirancang agar peserta mampu membangun model kecerdasan buatan serta mengintegrasikannya ke dalam aplikasi. Program ini berlangsung enam bulan dengan seleksi bertahap untuk memastikan peserta siap mengikuti kurikulum lanjutan.
Seorang alumni IDCamp, Nur Rizki Adi Prasetyo, turut berbagi pengalamannya. Ia menyebut program tersebut sebagai pintu awal perjalanan profesionalnya hingga kini bekerja sebagai developer penuh waktu di Dicoding.
“Materinya sangat komprehensif dan mentor selalu mendampingi. Progres peserta terus dipantau sehingga jelas apakah sudah sesuai target atau belum,” katanya.
Sebagai informasi, IDCamp merupakan program beasiswa coding yang telah berjalan selama tujuh tahun dan menjangkau lebih dari 380.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Sebanyak 136.000 peserta memilih fokus pada bidang AI, sementara total 120.000 lulusan program ini kini telah berkarya di berbagai perusahaan teknologi nasional dan global. Program tersebut juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, mencapai lebih dari Rp680 miliar dan terus berkontribusi dalam pengembangan talenta digital Indonesia.













