3. Sambungkan Kabel Positif Lalu Negatif
Dalam proses pemasangan kabel, urutan sangat penting. Selalu sambungkan kabel positif (+) terlebih dahulu, baru diikuti dengan kabel negatif (-). Ini bertujuan untuk mencegah risiko korsleting yang bisa terjadi jika kabel positif tidak sengaja menyentuh bagian logam mobil.
Pastikan kedua kabel terpasang erat dan tidak longgar agar suplai arus listrik berjalan optimal.
4. Periksa Klem dan Terminal Aki
Setelah kabel terpasang, cek kondisi klem dan terminal aki. Pastikan tidak ada karat, kerak, atau kotoran yang menempel. Jika ditemukan, bersihkan menggunakan sikat kawat atau cairan pembersih terminal aki. Klem yang kotor atau longgar dapat menghambat aliran listrik dan memperpendek usia aki.
Gunakan pelumas terminal khusus untuk mencegah korosi di masa depan.
5. Uji Fungsi Aki dengan Menyalakan Mesin
Langkah terakhir dalam cara pasang aki mobil adalah menyalakan mesin untuk mengecek apakah arus listrik mengalir dengan baik. Jika mobil menyala normal dan indikator aki di dashboard menunjukkan kondisi stabil (biasanya berwarna hijau atau biru), maka pemasangan dinyatakan berhasil.
Namun, jika lampu indikator menyala merah atau kuning, periksa kembali koneksi kabel atau pastikan aki tidak mengalami kerusakan dari pabrik.
Setelah mesin menyala, biarkan mobil hidup selama beberapa menit agar daya aki terisi penuh dan sistem kelistrikan menyala secara stabil.
Cara pasang aki mobil dengan benar agar kendaraan tetap optimal bukan sekadar mencabut dan memasang ulang. Kesalahan kecil bisa menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan. Dengan memahami urutan dan teknik cara pasang aki mobil, kamu bisa menjaga performa mobil tetap optimal serta menghindari risiko-risiko berbahaya seperti korsleting atau kerusakan ECU.
Sebagai pemilik mobil, penting untuk mengenali cara pasang aki mobil sebagai bagian dari perawatan kendaraan yang bertanggung jawab. Jika ragu, kamu bisa meminta bantuan teknisi profesional atau datang langsung ke bengkel resmi.