“Dari hasil studi nanti kita akan lihat mana seksi yang paling siap dan prioritas untuk dibangun terlebih dahulu,” ujarnya.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp27 triliun (tidak termasuk pembebasan lahan), atau sekitar Rp300 miliar per kilometer. Dari total panjang jalan tol, sekitar 40 kilometer berada di wilayah Banyumas — hampir setengah dari keseluruhan trase.
Bupati Sadewo menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk mendukung penuh proyek strategis ini.
“Pemkab Banyumas siap memberikan dukungan maksimal, terutama dalam hal koordinasi, percepatan perizinan, dan penyediaan data pendukung. Kami menyadari pentingnya tol ini bagi percepatan ekonomi daerah,” kata Sadewo.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Banyumas telah menyiapkan dua kawasan industri yang akan terhubung langsung dengan jalur tol, yakni di Dukuh Seti dan Windunegara.
“Kawasan industri totalnya mencapai 1.500 hektare, dengan 248 hektare di Dukuh Seti dan 400 hektare di Windunegara yang bersinggungan langsung dengan tol,” jelasnya.
Menurut Sadewo, pengembangan kawasan industri tersebut diharapkan dapat menarik investor sekaligus mendukung pembiayaan proyek.
“Kalau investor bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan tol, mereka juga akan kami tawarkan untuk berinvestasi di kawasan industri. Jadi investasi mereka akan punya nilai ganda yaitu di infrastruktur dan pengembangan kawasan,” tambahnya.
Jika proyek ini terealisasi, waktu tempuh Purwokerto–Pejagan yang kini mencapai lebih dari tiga jam diperkirakan bisa dipangkas menjadi sekitar satu jam.
“Harapannya, tol ini bisa mempercepat arus logistik dan meningkatkan konektivitas Banyumas dengan kawasan industri di barat Jawa serta ke Jakarta,” kata Rachman.
Bupati Sadewo menutup pertemuan dengan menegaskan komitmen daerah untuk terus mendukung proses percepatan pembangunan tol ini.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait. Pemerintah Kabupaten Banyumas berkomitmen penuh untuk mendukung agar Tol Pejagan–Cilacap bisa segera terealisasi demi kesejahteraan masyarakat Banyumas,” pungkas Sadewo.













