Program Magang Nasional untuk Lulusan Perguruan Tinggi
Selain bantuan tunai, pemerintah juga meresmikan Program Magang Nasional sebagai upaya memperluas kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi maksimal satu tahun atau fresh graduate. Pada tahap pertama, program ini akan diikuti oleh 20.000 peserta.
“Ini kan bagian dari upaya kita memang bagaimana kita berusaha untuk mencari jalan keluar dengan menciptakan lapangan pekerjaan, dengan membuka kesempatan kepada adik-adik (fresh graduate),” kata Mensesneg.
Melalui Program Magang Nasional, para peserta mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan swasta, BUMN, lembaga pemerintah, hingga Bank Indonesia.
“Kita coba dengan idenya adalah programnya magang. Jadi (peserta magang) supaya sudah bisa memiliki pengalaman. Kalau kemudian pekerjaan bagus mungkin bisa langsung lanjut di perusahaan tersebut,” ujar Prasetyo.
Program ini akan berlanjut dengan gelombang kedua pada November 2025, dengan target tambahan 80.000 peserta.
Seluruh peserta akan memperoleh uang saku bulanan sesuai upah minimum daerah (UMK), serta jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan kematian (JKM) tanpa potongan dari uang saku yang diberikan pemerintah.
Hingga kini, tercatat 1.668 perusahaan telah bergabung dan membuka 26.181 lowongan bagi peserta Program Magang Nasional, dengan jumlah pelamar mencapai 156.159 orang.













