Berkat langkah cepat tersebut, sekitar pukul 15.30 WIB, kondisi di sekitar Kantor Bupati Pati dan Alun-Alun Kabupaten Pati mulai terkendali. Petugas juga melakukan patroli untuk memastikan keamanan sekaligus mengamankan sejumlah oknum yang diduga sebagai provokator.
“Saat ini telah di amankan pelaku provokator sebanyak 11 orang. Terhadap mereka masih dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Namun, kerusuhan itu meninggalkan kerugian. Sebuah kendaraan Polri dari Propam dilaporkan dibakar massa. Pihak kepolisian menegaskan akan menelusuri dan menyelidiki kasus tersebut secara tuntas.
Data sementara mencatat 38 orang mengalami luka-luka akibat kericuhan. Dari jumlah itu, 9 di antaranya merupakan anggota Polri dengan luka robek, memar, dan dislokasi. Sementara 29 orang dari masyarakat mengalami sesak napas dan lecet akibat imbas penggunaan gas air mata. Seluruh korban mendapatkan perawatan di RSUD Soewondo, dan sebagian besar telah diperbolehkan pulang.
“Korban dari masyarakat masih kita data. Rata-rata mengalami sesak napas karena gas air mata yang kita tembakkan, dan sampai saat ini tidak ada korban meninggal dunia,” tegas Artanto, membantah isu yang beredar.
Artanto menegaskan bahwa kondisi di Kabupaten Pati kini aman dan terkendali.
“Mari kita jaga Pati ini agar tetap menjadi wilayah yang aman dan damai. Kami harap ke depan masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara tertib sesuai aturan tanpa adanya provokasi dari pihak tak bertanggung jawab,” tandasnya.













