Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa penyerahan SK Penlok ini merupakan wujud dukungan pemerintah provinsi terhadap proyek strategis nasional.
“Kilang Pertamina di Cilacap tidak hanya memasok kebutuhan energi bagi Jawa Tengah, tetapi juga bagi nasional,” ujar Luthfi.
Ia menambahkan, keberadaan buffer zone sangat penting untuk menjamin keselamatan masyarakat sekaligus mengurangi risiko dampak apabila terjadi insiden di kawasan kilang.
“Penyerahan SK ini juga menjadi contoh nyata dari collaborative governance, di mana berbagai pihak termasuk Pertamina terlibat aktif dalam mendukung tata kelola pemerintahan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap merupakan unit pengolahan terbesar dari enam kilang yang dikelola subholding Refining & Petrochemical Pertamina di Indonesia. Dengan kapasitas produksi mencapai 348 ribu barel per hari, kilang ini bertanggung jawab memenuhi sekitar 34% kebutuhan BBM nasional dan 60% kebutuhan di Pulau Jawa.
