Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta masyarakat dalam mewujudkan penataan tersebut. Prosesnya, menurutnya, perlu dilakukan melalui diskusi dan pendekatan yang melibatkan semua pihak.
“Produk utama di sini adalah pantainya. Kalau kualitas pantainya tidak dijaga, wisatawan bisa enggan datang. Ini harus kita sampaikan ke masyarakat agar tumbuh kesadaran bersama untuk menjaga dan mengelola pantai ini dengan lebih baik,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Toba, Audy O Murphy, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menindaklanjuti masukan dari Wamenpar demi memulihkan kembali kejayaan Pantai Bulbul sebagai destinasi andalan daerah.
“Dulu pantai ini sangat membanggakan dan jadi prioritas bagi Kabupaten Toba. Tapi belakangan jumlah pengunjung menurun drastis. Dengan masukan dari Ibu Wamen, kami akan segera mengundang pelaku usaha dan masyarakat untuk berdiskusi bersama agar penataan pantai ini bisa dilakukan demi kepentingan bersama,” ungkap Audy.
Dengan dukungan pemerintah pusat dan partisipasi aktif masyarakat, Pantai Bulbul berpeluang besar menjadi ikon wisata baru yang memperkuat posisi Danau Toba sebagai destinasi super prioritas nasional.