Dalam rangka memperluas eksistensi dan daya saing buatan lokal, Irene memaparkan berbagai langkah konkret yang sedang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu inisiatif tersebut adalah menghadirkan Games Corner di sejumlah bandara besar di Indonesia. Area ini menampilkan gim karya anak bangsa yang telah dikurasi oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI), dengan tujuan mengenalkan produk kreatif lokal kepada masyarakat dan wisatawan.
Tak hanya itu, Kemenekraf juga menggandeng jaringan hotel seperti Artotel dan Ashley Hotel untuk menyediakan layanan game on-demand di dalam kamar. Pengunjung hotel cukup menghubungi resepsionis untuk meminjam PlayStation yang telah dilengkapi dengan gim lokal pilihan.
“Cukup hubungi resepsionis, PlayStation dengan gim lokal akan dikirim ke kamar. Inisiatif ini kami dorong agar semakin banyak orang mengenal dan menikmati karya anak bangsa di sektor gim digital,” kata Irene.
Acara ini juga menjadi ajang pertemuan tokoh-tokoh penting industri game dari berbagai negara. Hadir Chin Yaul Y, Co-founder sekaligus CEO W3GG, serta Masamitsu Shiino, perwakilan dari YGG Japan yang juga mantan direktur Sega. Sementara itu, Wamen Ekraf Irene Umar turut didampingi oleh Direktur Gim Kemenekraf, Luat S.P. Sihombing.
Kehadiran tokoh-tokoh internasional ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini dipandang sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri gim di Asia Tenggara, terutama dalam sektor game berbasis blockchain dan Web3.
