SEMARANG, MyInfo.ID – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan bahwa pelestarian budaya harus dilakukan secara inovatif agar tetap relevan di era digital.
Menurutnya, strategi menjaga warisan budaya tidak bisa hanya bersifat konservatif, melainkan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman untuk menarik minat generasi milenial dan Gen Z.
“Pelestarian budaya tidak cukup dilakukan hanya di momen tertentu dengan cara konvensional. Harus ada terobosan baru yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini,” ujar Setya, Rabu (10/9/2025).
Setya menilai, generasi muda saat ini lebih dekat dengan teknologi dan budaya global, sehingga pendekatan tradisional dalam pelestarian budaya kurang efektif. Karena itu, digitalisasi budaya dan kolaborasi dengan teknologi modern menjadi kunci.
“Kalau hanya mempertahankan cara lama, bagaimana generasi digital bisa menangkap nilai budaya leluhur? Kita perlu masuk lewat platform yang mereka gunakan, seperti media sosial, dan memadukan seni tradisional dengan teknologi baru,” tegasnya.
Ia mencontohkan penerapan projection mapping dan augmented reality dalam pertunjukan wayang sebagai inovasi yang dapat membuat seni tradisional lebih menarik bagi generasi muda. Selain itu, musik gamelan, tari tradisional, hingga kuliner khas Jawa dapat dikemas dalam format konten kreatif untuk media digital.













