Mulai dari Pos Ice Breaking untuk melatih interaksi, Pos Nusantara yang menguji pengetahuan tentang keragaman Indonesia, Pos Pahlawan yang menebak nama tokoh nasional, hingga Pos Bahasa dan Pos Merdeka yang menyelipkan pesan tentang nasionalisme lewat permainan pesan berantai dan lagu-lagu perjuangan.
Keceriaan anak-anak pun terlihat sepanjang acara. Rio, salah satu peserta dari Masjid Mifathul Huda Donan, Cilacap Tengah, mengaku senang bisa ikut serta. “Terima kasih kakak-kakak Relpi, saya senang sekali hari ini. Jadi tambah pintar, dapat hadiah, dan punya banyak teman,” ucapnya gembira.
Penanggung Jawab Relpi, Anton Wibowo, menegaskan bahwa setiap tahun kegiatan ini selalu diperbarui agar lebih menarik. “Kami ingin memberikan pengalaman berbeda di setiap perayaan. Karena itu, permainan selalu disisipkan dengan pesan kemerdekaan dan semangat nasionalisme,” jelasnya.
General Manager (GM) Kilang Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo, yang hadir menutup acara, mengapresiasi konsistensi Relpi dalam berbagi dengan masyarakat. “Berbagi kebahagiaan, bercengkerama, dan bercanda bersama mereka sangat bermakna, apalagi dilakukan dalam rangka merayakan kemerdekaan,” ujarnya.
Wahyu juga berpesan agar anak-anak mendoakan kelancaran operasional Kilang Cilacap. “Sehingga manfaatnya dapat terus kami sebarkan, termasuk melalui kegiatan sosial seperti ini,” tambahnya.
Sebagai penutup, Wahyu bersama Ketua PWP Cilacap Ny. Farika Wahyu Sulistyo dan Pembina Relpi Diana Suciati menyerahkan santunan senilai lebih dari Rp34 juta. Donasi tersebut berasal dari penggalangan dana Relpi yang berkolaborasi dengan berbagai fungsi di Kilang Cilacap, termasuk OPI, PROD I, PROD III, TA, HC, serta organisasi internal seperti PWP, AOC, Pertiwi, Kopama, BDI, Bazma, dan SPP PWK.
