JAKARTA, MyInfo.ID – Serangan jantung saat ini tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang hanya dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut. Fenomena meningkatnya kasus serangan jantung di usia muda mengkhawatirkan para ahli kesehatan, terutama di kalangan generasi muda yang sering merasa sehat dan kuat.
Padahal, ancaman pada jantung dapat muncul tanpa tanda yang jelas, bahkan ketika seseorang masih berusia 20–40 tahun. Berikut ancaman serangan jantung yang tidak boleh diremehkan oleh generasi muda, seperti dikutip MyInfo.ID dari Kementerian Kesehatan RI, Minggu (10/8/2025).
Tren Serangan Jantung pada Usia Muda Terus Meningkat
Peningkatan jumlah kasus serangan jantung pada usia muda tidak terjadi secara kebetulan. Perubahan pola hidup dan kebiasaan sehari-hari menjadi pemicu utama. Generasi muda yang akrab dengan ritme hidup cepat sering kali mengabaikan sinyal tubuh. Makanan cepat saji, konsumsi kafein berlebihan, kurang tidur, serta kebiasaan begadang menjadi kombinasi yang membebani kesehatan jantung.
Selain itu, tekanan dari pekerjaan, stres yang dihadapi dalam interaksi sosial, serta masalah pribadi semakin memperburuk keadaan. Faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi gangguan kardiovaskular, termasuk serangan jantung.
Kebiasaan Buruk yang Mengancam Jantung Generasi Muda
Tidak hanya pola makan dan stres, kebiasaan merokok maupun vaping juga memperbesar risiko kerusakan pembuluh darah pada usia muda. Zat berbahaya dalam rokok dan vape dapat mempercepat proses penyempitan arteri, bahkan pada mereka yang aktif berolahraga.
Meskipun tubuh tampak atletis, hal ini tidak menjamin bahwa seseorang akan terhindar dari serangan jantung, terutama jika terdapat faktor genetik, kadar kolesterol yang tinggi, atau gangguan metabolisme yang diabaikan.
