Satu Dekade RFCC Cilacap, Bukti Inovasi dan Pilar Ketahanan Energi Nasional

Perjalanan satu dekade Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di Kilang Pertamina Cilacap.

“Capaian ini tidak mungkin diraih tanpa dukungan lintas unit dan dedikasi setiap perwira. Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh insan Pertamina yang telah berkontribusi,” tegasnya.

Seminar satu dekade RFCC berlangsung istimewa dengan menghadirkan sejumlah tokoh yang berperan penting dalam setiap fase perjalanan unit tersebut.

Sesi Engineering & Construction menghadirkan Amir H. Siagian dan Dadi Sugiana, keduanya mantan Project Coordinator RFCC.

Kemudian, sesi Commissioning & Start-Up diisi oleh Nyoman Sukadana (mantan GM RU IV), Joko Pranoto (Presiden Direktur PT Polytama Propindo), serta Arafat Bayu (GM Project R&P).

Rangkaian acara ditutup dengan sesi Operasional 10 Tahun RFCC yang menampilkan Diandoro Arifian (Principal Expert HSSE Center of Excellence Pertamina), Andi Prihandono (Sr. Manager Strategic Planning Petrochemical & Biofuel KPI), dan Arafat Bayu.

RFCC Cilacap merupakan fasilitas pengolah Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) sebanyak 62.000 barel per hari dari Crude Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi, seperti High Octane Mogas Component (HOMC), Liquified Petroleum Gas (LPG), serta propylene—produk petrokimia bernilai jual tinggi.

Selain menghasilkan bahan bakar dengan kadar oktan tinggi dan lebih ramah lingkungan, keberadaan RFCC juga berkontribusi terhadap pengembangan sektor petrokimia nasional.

Proyek strategis ini diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada November 2015 dan menjadi bagian dari roadmap pengembangan Kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan pasar serta menjawab tantangan teknologi kendaraan di masa depan.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow