ULN swasta tercatat sebesar 194,9 miliar dolar AS pada triwulan II 2025, turun 0,7% (yoy). Angka ini membaik tipis dibanding kontraksi 1% pada kuartal sebelumnya.
Penyusutan ini terutama berasal dari ULN perusahaan nonkeuangan yang terkontraksi 1,4% (yoy), sementara ULN lembaga keuangan justru tumbuh 2,3% (yoy).
Sektor penyumbang terbesar ULN swasta antara lain:
- Industri Pengolahan
- Jasa Keuangan dan Asuransi
- Pengadaan Listrik dan Gas
- Pertambangan dan Penggalian
Keempat sektor ini menyumbang 80,5% dari total ULN swasta, dengan porsi utang jangka panjang mencapai 76,7%.
Struktur ULN nasional dinilai BI tetap sehat. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2025 tercatat 30,5%, turun dibandingkan 30,7% pada kuartal I 2025. Porsi ULN jangka panjang mendominasi, mencapai 85% dari total ULN.
BI bersama pemerintah berkomitmen menjaga kesehatan struktur ULN. “Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dengan tetap meminimalkan risiko terhadap stabilitas perekonomian,” tegas Ramdan.
Data lebih lengkap dapat diakses melalui publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Agustus 2025 di situs resmi Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.













