“Kelima program ini sudah membukukan reduksi emisi karbon sekitar 54 ribu ton CO2e sejak awal proyek,” jelas Didik.
Di sisi lain, Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), Agung Wicaksono, menekankan bahwa program Jejak Keberlanjutan menjadi salah satu cara Pertamina memperkuat implementasi prinsip Environment, Social & Governance (ESG).
“Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman unit operasi terkait sustainability serta mendorong praktik inisiatif keberlanjutan terbaik di Pertamina Group,” terang Agung.
Ia menjelaskan, terdapat empat target utama dari program ini, yaitu Awareness atau peningkatan pemahaman, Assessment untuk mengidentifikasi peluang, Implementation guna mendukung penerapan prinsip keberlanjutan, serta Replication atau replikasi praktik terbaik di unit operasi lainnya.
Komisaris Utama Pertamina (Persero), Mochamad Iriawan, yang turut hadir dalam agenda tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Kilang Cilacap memproduksi avtur ramah lingkungan.
“PertaminaSAF bernilai strategis, tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga berpotensi menjadi komoditas ekspor yang mampu meningkatkan pendapatan negara setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi,” tegasnya.
Mengakhiri rangkaian kegiatan, Mochamad Iriawan bersama jajaran melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung area Green Refinery, unit pengolah PertaminaSAF yang menjadi kebanggaan baru industri energi nasional.
