Melihat capaian positif tersebut, Pertamina berharap gelaran tahun ini dapat memberikan hasil yang lebih besar. Fadjar menegaskan, komitmen BUMN bukan hanya sebatas menghadirkan tontonan olahraga kelas dunia, melainkan juga menciptakan multiplier effect yang bermanfaat bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya.
“Pertamina Grand Prix of Indonesia bukan sekadar tontonan olahraga otomotif, melainkan sarana untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, memperkenalkan produk UMKM ke pasar global, sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata dunia,” tegas Fadjar.
Pertamina juga terus memperkuat kerja sama dengan berbagai brand global melalui produk unggulan seperti Pertamina Enduro dan Fastron, sehingga ajang MotoGP di Mandalika menjadi panggung untuk mengangkat brand value produk dalam skala internasional.
“Kita harapkan dengan adanya balapan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, brand value secara produk bisa meningkat. Kemudian dampak dari acara ini pun bisa menghasilkan bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya. Multiplier effect itu yang lebih penting bagi masyarakat,” pungkas Fadjar.
Di balik gegap gempita ajang olahraga internasional ini, Pertamina tetap konsisten menjalankan perannya sebagai perusahaan energi nasional yang berkomitmen pada transisi energi. Seluruh kegiatan mendukung target net zero emission 2060, dengan berlandaskan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) serta selaras dengan capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
