Perubahan mulai dirasakan ketika Kilang Cilacap bersama Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK) menggelar lomba karya ilmiah. Salah satu ide mahasiswa yang dinilai relevan kemudian diterapkan di Dusun Bondan, menjadi cikal bakal program Desa Energi Berdikari yang dimulai pada 2017.
Melalui kolaborasi tersebut, proyek Hybrid Energy One Pole (HEOP) dikembangkan menjadi PLTH dengan kapasitas lebih besar, mencapai 16.200 wattpeak. Sistem ini memanfaatkan kombinasi tenaga surya dan angin melalui 5 unit kincir angin serta 24 panel surya, yang kini menerangi 78 bangunan dan fasilitas umum di dusun tersebut.
Tak berhenti di situ, energi dari PLTH juga dimanfaatkan untuk menggerakkan Sistem Desalinasi Air Berbasis Masyarakat (Sidesi Mas), yaitu teknologi yang mengubah air laut atau payau menjadi air layak konsumsi. “Teknologi ini mampu menghasilkan air minum hingga 240 liter per jam, yang tentu sangat membantu kebutuhan harian warga,” jelas Jamaludin.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna, menyatakan bahwa program PLTH di Dusun Bondan menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam pengembangan energi baru terbarukan. “Dusun Bondan kini menjadi contoh sekaligus laboratorium pembelajaran pemanfaatan energi terbarukan yang bisa diakses masyarakat luas,” ujarnya.
Selain kegiatan berbagi inspirasi tersebut, para perwira Pertamina juga menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di lapangan Head Office Kilang Cilacap pada pagi hari. Upacara dipimpin langsung oleh General Manager (GM) RU IV Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo, diikuti jajaran manajemen dan perwakilan pekerja sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat persatuan dan gotong royong generasi muda Indonesia.













