“Saya mendapatkan layanan USG dan obat gratis. Saat operasi caesar, semua ditanggung. Kalau harus bayar sendiri, kami tidak siap. Layanannya bagus, petugasnya ramah, tidak seperti kabar miring di media sosial,” kenangnya.
Tiga hari rawat inap dan kontrol pascaoperasi pun tak membuatnya mengeluarkan sepeser pun. Pada 2024, manfaat serupa kembali ia rasakan ketika orang tuanya menjalani operasi katarak, seluruhnya ditanggung JKN.
Pengalaman itu membuatnya semakin yakin bahwa memastikan status JKN tetap aktif adalah investasi kesehatan. Ia mengajak masyarakat untuk membayar iuran tepat waktu dan memeriksa status kepesertaan secara rutin.
“Dengan status aktif dan cukup menunjukkan NIK, kita bisa mendapatkan layanan kesehatan berkualitas kapan pun dibutuhkan,” pesannya.
Kini, bagi Novika, memantau status JKN bukan sekadar kebiasaan, melainkan langkah preventif. Sebab, di saat kesehatan dipertaruhkan, kepesertaan yang aktif bisa menjadi pembeda antara mendapatkan layanan segera atau terhambat di pintu masuk rumah sakit.
