“Sampai di lokasi kita langsung koordinasi dengan Potensi SAR dan langsung memberangkatkan tiga regu via pendakian Gunung Slamet ke Pos 5 untuk dilakukan pertolongan dengan membawa peralatan evakuasi dan alat medis,” ungkap Abdullah.
Perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu panjang karena medan terjal dan kondisi cuaca dingin yang ekstrem. Meski demikian, tim SAR gabungan akhirnya berhasil mencapai korban dan mengevakuasinya dengan selamat ke basecamp pada pukul 12.15 WIB.
Setelah berhasil dibawa turun, Syayid segera dilarikan ke RSUD Purbalingga untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Tim memastikan kondisinya stabil usai mendapatkan pertolongan pertama di lapangan.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pendaki akan pentingnya persiapan matang, terutama ketika mendaki gunung dengan karakter cuaca ekstrem seperti Slamet. Hipotermia, kondisi di mana tubuh kehilangan panas secara drastis, merupakan risiko serius yang kerap menimpa pendaki di ketinggian.
Basarnas mengimbau agar setiap pendaki memperhatikan kondisi fisik, perlengkapan pribadi, serta selalu mengikuti arahan petugas sebelum melakukan pendakian.













