“Perubahan besar ini tentu menuntut para tutor untuk beradaptasi, memahami pendekatan baru, serta menjadi fasilitator dan motivator bagi mahasiswa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dr. Prasetyarti menekankan bahwa kegiatan pembekalan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sebagai ajang evaluasi terhadap pelaksanaan tutorial semester sebelumnya.
Dari hasil evaluasi ini, diharapkan para tutor mampu meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan, baik dalam aspek pedagogis maupun dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran.
“Dengan jumlah mahasiswa aktif yang saat ini mencapai 760 ribu dan diperkirakan akan meningkat hingga 1 juta pada semester berikutnya, peran tutor menjadi sangat penting. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga inspirator yang membantu mahasiswa UT dengan berbagai karakteristik dan latar belakang agar tetap semangat belajar,” katanya.
UT, lanjutnya, telah memiliki standar pembelajaran yang tinggi, termasuk dalam hal kompetensi tutor. Oleh karena itu, kegiatan pembekalan semacam ini menjadi bagian integral dari sistem penjaminan mutu yang dijalankan universitas secara konsisten.
“Pembekalan tutor ini diharapkan menghasilkan tutor-tutor yang semakin kompeten, adaptif terhadap perubahan, dan mampu menjadi teladan dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Dengan begitu, UT dapat terus mendukung cita-cita besar bangsa untuk menjangkau pendidikan yang tidak terjangkau,” pungkas Dr. Prasetyarti.
