Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Diksi PKLK), Tatang Muttaqin, memaparkan capaian program Revitalisasi SMK hingga tahap ke-8.
Menurut Tatang, sebanyak 1.257 SMK telah mengikuti bimtek revitalisasi, melampaui target awal 767 sekolah, dengan cakupan di 34 provinsi.
“Revitalisasi SMK mencakup penguatan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana-prasarana, dan perluasan kemitraan dengan dunia usaha serta dunia industri. Harapannya, lulusan SMK semakin kompeten, adaptif, dan mampu menjawab tantangan dunia kerja maupun melanjutkan studi,” ungkapnya.
Melalui program ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan vokasi yang relevan, adaptif, serta mampu bersaing secara global. Revitalisasi SMK tidak hanya dipahami sebagai pengadaan sarana, tetapi juga sebagai gerakan bersama untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan mandiri.
Pemerintah menyiapkan lulusan SMK dengan tiga jalur utama, yaitu Bekerja, Melanjutkan studi, atau Wirausaha (BMW).
Dengan langkah ini, SMK diharapkan benar-benar menjadi pusat lahirnya “agent of civilization” generasi cerdas, bermoral, dan siap menghadapi dinamika dunia kerja maupun perubahan sosial di masa depan.













