Dalam aksinya, massa menyampaikan dua tuntutan utama:
- Brimob diminta merilis identitas anggota yang menabrak driver ojol.
- Membebaskan rekan sesama ojol yang ditahan oleh Brimob.
“Bapak dibayar untuk mengayomi kita pak, bukan untuk menabrak kita. Kita tidak takut dengan senjata. Jika aspirasi tidak kita dapatkan hari ini, kita tetap stay di sini,” teriak massa di tengah kepungan.
Untuk meredam ketegangan, anggota TNI turun tangan menengahi antara massa dan Brimob. Aparat TNI juga meminta waktu hingga salat Jumat untuk menyelesaikan persoalan.
Menjelang siang, sebagian massa mulai meninggalkan area depan Mako Brimob. Situasi di kawasan Kwitang kemudian diambil alih sepenuhnya oleh aparat TNI guna mencegah bentrokan lanjutan.













