News  

Mahkamah Agung Peduli, Sentuh Hati Anak Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto

Mahkamah Agung Peduli, Sentuh Hati Anak Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto
Mahkamah Agung Peduli, Sentuh Hati Anak Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto. Foto: Ist

Bantuan serupa juga pernah dilakukan diberikan kepada panti asuhan lain di Kabupaten Banyumas, yaitu kepada Panti Asuhan Darmoyuwono Purwokerto, Yayasan Yatim Piatu Budi Rahayu Al Barokah, Purwokerto, dan Panti Asuhan PKU Muhammadiyah Ajibarang. Selain bantuan ke Panti Asuhan, kegiatan Mahkamah Agung Peduli juga membantu Pembangunan Gedung Dakwah di Desa Pandansari, Ajibarang pada tahun 2024.

“Kegiatan ini adalah wujud kepedulian dari Mahkamah Agung bahwa kami tidak hanya sekadar institusi yang mengadili dan menyelesaikan masalah hukum. Kami juga memiliki kepedulian terhadap sesama, ingin lebih dekat dengan warga panti agar bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan sebaliknya warga panti juga dapat turut merasakan kehadiran dan kebahagiaan atas sesuatu yang kami berikan, meskipun jumlahnya tidak banyak, namun meski tidak banyak, kami berharap bisa bermanfaat bagi anak-anak Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto,” tutur Umaryaji.

Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto, Eddy Daulatta Sembiring menambahkan jika banyak sekali bibit olahragawan di panti asuhan ini. Ia melihat kemandirian dari anak-anak di panti yang sudah dibentuk sejak dari kecil.

“Ini adalah modal yang sangat baik, sehingga ketika adek-adek ini tumbuh menjadi dewasa nantinya, mereka akan kembali ke masyarakat, kelak dapat mencapai cita-citanya dan bisa bekerja dengan baik, serta semoga kedepannya nanti kami juga dapat terus berupaya agar bisa memberikan dukungan kepada panti asuhan ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung, Prof. Dr. Yulius, S.H., M.H. juga menyampaikan sepatah kata pada Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto melalui saluran konferensi video online.

“Bantuan dari kami jangan dilihat dari materi bantuannya, yang penting bagi saya adalah rasa kepedulian, bahwa hakim-hakim kami ini hatinya masih lembut, masih punya sisi kemanusiaan, nda ada bedanya, karena tugas negara saja yang membuat mereka menjadi hakim, namun pada hakekatnya sama sebagai manusia anggota masyakat biasa jadi harus saling peduli, saling berbagi, karena hakim yang hatinya lembut pasti jauh lebih baik” jelasnya.

Program “Mahkamah Agung Peduli” ini diharapkan dapat terus berjalan dan menjadi jembatan kepedulian antara Mahkamah Agung dengan masyarakat luas, terutama mereka yang membutuhkan perhatian dan dukungan lebih.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow