“Harapannya semoga dengan Toko Pinjam, semua teman-teman mahasiswa di Purwokerto tidak kebingungan lagi mencari peralatan. Jadi, semua ide bisa terealisasi meskipun tidak punya penunjangnya,” kata Arga Aryantara, yang berperan sebagai spesialis informatika.
Gagasan ini berangkat dari pengalaman pribadi Rafiif Nur Tahta Bagaskara saat kuliah di Kanada. Ia melihat bahwa kebiasaan membeli barang yang jarang dipakai cenderung boros dan berdampak buruk bagi lingkungan.
“Untuk memproduksi sebuah produk itu hampir pasti ada emisi karbonnya, khususnya saat produksi dan distribusi,” jelas Rafiif, mahasiswa Environmental Science di University of Toronto.
Pendanaan awal Toko Pinjam berasal dari beasiswa LPDP yang disisihkan Rafiif, kemudian mendapat dukungan dari Nugrahhadi dan Arga. “Senang bisa menerapkan ilmu yang didapat di dalam kelas, sekaligus berkolaborasi dengan relasi di luar kelas. Semoga platform ini bisa diterima oleh teman-teman,” tambah Arga.
Untuk menarik minat mahasiswa, Toko Pinjam saat ini menawarkan promo gratis peminjaman semua barang pada hari pertama.
Mahasiswa yang ingin menggunakan layanan ini bisa mendaftar akun dan melakukan peminjaman melalui situs resmi www.tokopinjam.com atau menghubungi WhatsApp 0821-2227-0150.
Selain itu, Toko Pinjam juga aktif di media sosial melalui akun Instagram @tokopinjam dan @tokopinjam.purwokerto.
Dengan hadirnya Toko Pinjam, mahasiswa di Purwokerto kini memiliki akses mudah ke berbagai perlengkapan pendukung aktivitas akademik maupun kreativitas tanpa harus membeli baru. Lebih dari sekadar layanan peminjaman, platform ini juga mendorong kesadaran akan konsumsi berkelanjutan dan gaya hidup yang peduli lingkungan.
