BANJARNEGARA, MyInfo.ID – Udara dingin dengan suhu 10 derajad Celcius khas Dataran Tinggi Dieng malam itu terasa berbeda.
Langit yang biasanya gelap dan senyap mendadak dipenuhi cahaya ribuan lampion yang terbang perlahan, seakan membawa doa dan harapan para pengunjung ke angkasa.
Begitulah suasana puncak acara hari pertama Dieng Culture Festival (DCF) XV 2025, Sabtu (23/8/2025) malam, yang kembali menghadirkan pesona magis bagi siapa pun yang menyaksikannya.
Tradisi menerbangkan lampion memang menjadi ikon DCF. Namun, bagi banyak orang, momen ini lebih dari sekadar tontonan. Lampion-lampion itu hadir sebagai medium perasaan: doa, cinta, dan mimpi yang ikut melayang bersama cahaya di langit Dieng.
Bagi Ovan dan Ida, pasangan muda asal Magelang, setiap lampion yang dilepas bukan hanya simbol perayaan budaya, melainkan juga jejak perjalanan cinta mereka.
“DCF selalu punya arti istimewa. Tahun ini makin berkesan karena bertepatan dengan ulang tahun pertama hubungan kami. Semoga tahun depan kami kembali ke sini dengan status sebagai suami istri,” ucap Ida dengan mata berbinar.
Di sudut lain, Adrinta dari Probolinggo tampak tersenyum haru. Baginya, bisa hadir di DCF adalah mimpi lama yang akhirnya tercapai.
“Baru hari pertama saja sudah luar biasa. Menerbangkan lampion sambil menitipkan doa adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,” katanya penuh emosional.
Magisnya malam tak hanya datang dari lautan lampion. Lapangan Pandawa bergemuruh dengan alunan “Orchestra Symphony Dieng”, menghadirkan musisi papan atas seperti Nugie, Tiara Andini, hingga Gamelan Orkestra Prawirotaman.