Selama dua hari, para peserta mendapatkan pembekalan materi sekaligus praktik langsung terkait berbagai aspek kesiapsiagaan bencana. Materi yang disampaikan meliputi Gerakan Kepalangmerahan, Manajemen Posko, Asesmen, Teknis Pelayanan Ambulans, Manajemen Logistik, Dapur Umum, Pertolongan Pertama Korban Banyak, Penanganan Jenazah, hingga WASH dan Shelter.
Puncak latihan ditandai dengan simulasi bencana berskala besar yang melibatkan seluruh peserta. Dalam skenario tersebut, relawan mempraktikkan koordinasi tanggap darurat, mulai dari asesmen lokasi, pendirian posko, evakuasi korban, penyediaan dapur umum, hingga pelayanan medis darurat.
Ketua Forum Relawan PMI Banyumas Dzaky Gentur Syahputra menambahkan bahwa latihan ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan wadah strategis untuk mengasah keterampilan dan memperkuat koordinasi.
“Kami berharap ilmu yang didapatkan bisa langsung diterapkan saat bertugas, sehingga pelayanan kemanusiaan semakin optimal,” katanya.
PMI Kabupaten Banyumas berkomitmen menjadikan latihan gabungan ini sebagai agenda rutin. Dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia, diharapkan relawan Banyumas semakin siap, terampil, dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi darurat.













