“Ya terima kasih bantuannya, sehingga kami dapat membeli peralatan kembali dan bisa kembali bekerja. Semoga ke depan peristiwa ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Rochmat, tukang sol lainnya, menceritakan pengalaman unik saat kehilangan enam pasang sepatu dan sandal milik pelanggan. Meski khawatir harus mengganti kerugian, ia justru terharu karena salah satu pelanggannya tidak menuntut ganti rugi, bahkan tetap membayar jasa perbaikan.
“Kemarin ada ibu-ibu mau mengambil sepatunya, tetapi sepatu tersebut hilang. Ibu itu bilang tidak apa-apa, malah bertanya ongkos seharusnya berapa. Saya jawab Rp40.000 untuk biaya sol dan perbaikan dua pasang sepatu dan sandal. Beliau tetap membayar. Ini peristiwa luar biasa menurut saya. Beliau tidak minta ganti rugi, tetapi tetap membayar jasa saya,” tutur Rochmat dengan haru.
Selain bantuan dari pemerintah, keempat tukang sol ini juga menerima perhatian dari komunitas lokal. Komunitas Motoran Bareng (Mobar) Banyumas yang diketuai Sekda Agus Nur Hadie turut memberikan dukungan, bahkan membantu salah satu tukang sol memperbaiki sepeda motornya yang rusak.
Bupati Sadewo menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan keharmonisan di masyarakat agar peristiwa serupa tidak terulang. Sinergi antara pemerintah dan komunitas diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial sekaligus memberi semangat bagi masyarakat kecil untuk bangkit kembali.
