PADA masa awal penyebaran Islam, perjuangan Nabi Muhammad SAW tak pernah lepas dari pengorbanan para sahabat yang setia mendampinginya. Mereka datang dari berbagai latar belakang: miskin, budak, bangsawan, hingga pedagang, namun disatukan oleh satu keyakinan kokoh iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Ketika dakwah Islam bertentangan dengan tradisi penyembahan berhala yang telah mengakar di Makkah, para sahabat pun menjadi sasaran kekerasan, intimidasi, bahkan penyiksaan yang kejam.
Dikutip dari NU Online, Senin (15/7/2025), berikut tiga kisah sahabat Nabi SAW yang menghadapi penyiksaan luar biasa demi mempertahankan keimanannya, dan tetap teguh meski nyawa menjadi taruhan.
Tiga Kisah Sahabat Nabi SAW
1. Bilal bin Rabah: “Ahad, Ahad” di Tengah Terik Padang Pasir
Bilal bin Rabah dikenal sebagai salah satu muazin pertama dalam Islam dan simbol keteguhan iman. Ia adalah seorang budak berkulit hitam asal Habasyah yang dimiliki oleh Umayyah bin Khalaf, tokoh Quraisy yang keras menentang Islam. Ketika mengetahui bahwa Bilal telah memeluk Islam, Umayyah murka dan menyeretnya ke padang pasir yang menyengat.
Bilal dipaksa berbaring di atas pasir panas, dadanya ditekan batu besar, dan dipaksa mengingkari keimanannya, seraya berkata dengan congkak, “Siksa ini akan terus berlangsung sampai kamu mati atau mengingkari Muhammad dan menyembah Latta serta Uzza.”.